MATA LELAKI - Menjalani aktivitas seksual tanpa pengaman dapat menyebabkan berbagai risiko kesehatan, salah satunya penularan HIV. Banyak orang merasa khawatir setelah melakukan hubungan seksual berisiko dan bertanya-tanya apakah tubuh mereka sedang menunjukkan tanda-tanda awal infeksi. Penting bagi kalian untuk memahami bahwa HIV memiliki pola gejala yang cukup khas, tetapi tidak selalu muncul pada setiap orang. Dengan mengetahui tanda awal, kalian bisa lebih waspada dan mengambil langkah pemeriksaan sedini mungkin. Berikut penjelasannya.
Gejala Awal HIV (Acute HIV Infection)
Pada tahap awal, sekitar 2–6 minggu setelah terkena paparan, beberapa orang mengalami gejala mirip flu. Fase ini disebut acute infection, yaitu saat virus mulai berkembang cepat di dalam tubuh. Karena gejalanya umum dan tidak khas, banyak orang mengira ini hanya capek biasa atau masuk angin.
1. Demam
Source: medicalnewstoday.com
Salah satu gejala paling umum adalah demam ringan hingga sedang. Peningkatan suhu tubuh ini terjadi karena sistem imun mulai merespons virus. Jika kalian mengalami demam berkepanjangan tanpa sebab jelas setelah melakukan hubungan seksual berisiko, ada baiknya melakukan pemeriksaan.
2. Sakit tenggorokan dan kelenjar bengkak
Source: golansia.com
Banyak orang terinfeksi HIV di tahap awal merasakan nyeri tenggorokan disertai pembengkakan kelenjar, terutama di area leher dan ketiak. Kelenjar membengkak karena tubuh sedang berusaha melawan infeksi. Kalian mungkin merasakannya sebagai benjolan kecil yang sensitif saat disentuh.
3. Badan Terasa Sering Lelah
Source: naturalfarm.id
Rasa lelah ekstrem yang muncul meski kalian tidak melakukan aktivitas berat juga dapat menjadi tanda awal. Ini terjadi karena tubuh sedang bekerja keras untuk menahan penyebaran virus. Lelah terasa lebih intens daripada kelelahan biasa.
4. Ruam Kulit
Source: idntimes.com
Ruam merah pada dada, punggung, lengan atau di tangan bisa muncul beberapa minggu setelah paparan. Tidak selalu gatal, tetapi terlihat seperti bintik merah merata. Jika kalian mengalami ruam yang tidak biasa setelah aktivitas seksual berisiko, ini bisa menjadi tanda untuk segera memeriksa diri.
5. Sariawan dan Infeksi Jamur
Source: mediaindonesia.com
Beberapa orang mengalami infeksi jamur di mulut (oral thrush) atau sariawan berulang. Jika kalian jarang mengalami sariawan sebelumnya tapi tiba-tiba muncul banyak dan sulit sembuh, kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa sistem imun sedang menurun, jadi cobalah langsung untuk diperiksakan ke dokter spesialis.
Apakah Gejala Ini Selalu Muncul?
Tidak semua orang dengan infeksi HIV awal menunjukkan gejala. Ada yang benar-benar tidak merasakan apa pun selama bertahun-tahun. Karena itu, gejala bukan patokan pasti. Satu-satunya cara untuk memastikan adalah tes HIV.
Kalian bisa melakukan tes setelah masa window period, yaitu sekitar 28 hari hingga 3 bulan setelah paparan, tergantung jenis tes. Semakin cepat diperiksa, semakin cepat pula kalian bisa mendapatkan penanganan yang tepat bila hasilnya positif.
Kapan Kalian Harus ke Dokter?
Kalian wajib periksa jika:
-Melakukan seks tanpa kondom
-Kondom robek saat berhubungan
-Menggunakan Sex Toy yang tidak sesuai
-Pasangan kalian terkonfirmasi penyakit HIV
Jika hasil yang kalian tes negatif dan kalian masih berada alam masa window period, ulangi tes sesuai rekomendasi tenaga medis. Jangan menunggu gejala muncul, karena sebagian penderita tidak mengalaminya sama sekali.
Mengetahui gejala HIV di tahap awal dapat membantu kalian memahami kapan harus waspada dan kapan perlu kalian memeriksakan diri. Tetapi, gejala hanyalah gambaran umum, bukan penentu pasti. Gunakan tes sebagai acuan utama dan selalu praktikkan seks aman untuk melindungi diri serta pasangan.
