MATA LELAKI - Di tengah maraknya platform digital yang menawarkan hiburan cepat, video pendek menjadi salah satu bentuk konten yang paling banyak dikonsumsi karena durasinya singkat, mudah dicerna, dan memberikan sensasi kepuasan instan. Namun di balik kenyamanan tersebut, terlalu sering menonton video pendek tanpa disadari dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan otak, Berikut beberapa akibat yang bisa didapat karena terlalu banyak mengonsumsi video pendek.
1. Otak Jadi 'Ketagihan Kecepatan'
Source: freepik.com
Ketika kalian terus menonton video pendek dengan pergantian visual cepat, cerita singkat, dan rangsangan yang terus berganti, otak akan jadi terbiasa dengan pola tersebut dan mulai menginginkan stimulasi yang sama secara terus-menerus. Akibatnya, aktivitas yang membutuhkan fokus lebih lama, seperti membaca buku, mengerjakan tugas, atau mendengarkan penjelasan panjang yang menjadi terasa membosankan atau membuat kalian cepat kehilangan perhatian. Penyebabnya adalah otak telah terlatih untuk mencari hiburan instan yang tidak membutuhkan usaha kognitif besar.
2. Stres Hingga Cemas
Source: kumparan.com
Tanpa kalian sadari, terus-menerus menonton video pendek dapat membuat otak tetap berada dalam kondisi aktif dan terangsang, terutama jika kalian melakukannya menjelang tidur atau saat seharusnya beristirahat. Rangsangan visual cepat dan paparan cahaya layar menekan produksi melatonin, hormon yang mengatur rasa kantuk, sehingga tidur jadi lebih sulit. Selain itu, konsumsi konten berlebihan sering memicu perbandingan sosial, rasa tidak cukup, atau kecemasan, sehingga beban mental meningkat dan tubuh sulit masuk ke mode relaksasi yang dibutuhkan untuk kualitas tidur optimal.
3. Otak Jadi Ketagihan Dopamin Instan
Source: profiletree.com
Video pendek bekerja seperti “camilan cepat” bagi otak karena memberikan rangsangan dopamin kecil namun berulang, sehingga otak perlahan terbiasa mencari kesenangan singkat yang datang terus-menerus daripada menikmati aktivitas yang membutuhkan proses lebih panjang. Seiring toleransi dopamin meningkat, kalian cenderung membutuhkan konten yang lebih menarik, lebih lucu, atau lebih emosional hanya untuk mendapatkan rasa puas yang sama seperti sebelumnya, dan dari sinilah kebiasaan menonton berlebihan mulai terbentuk serta semakin sulit dihentikan.
4. Kemampuan Memproses dan Mengingat Menurun
Source: kordanews.com
Kebiasaan menerima informasi dalam potongan kecil membuat otak bekerja dalam mode cepat, bukan mode mendalam. Akibatnya, kemampuan memahami sesuatu secara detail, menganalisis informasi kompleks, atau mengingat materi jangka panjang menjadi berkurang. Otak menjadi terbiasa menerima informasi instan yang tidak mengharuskan proses berpikir yang mendalam, sehingga kalian lebih mudah lupa, sulit memahami penjelasan panjang, dan sering merasa tidak sabar ketika dihadapkan pada informasi yang memerlukan fokus tinggi.
5. Produktivitas Turun dan Fokus Terpecah
Source: lifestyle.kompas.com
Banyak orang merasa hanya ingin menonton “satu atau dua video” saja, tetapi sifat konten pendek yang adiktif ini membuat sesi menonton cepat berubah menjadi 20 menit, 1 jam, atau lebih. Kebiasaan singgah sebentar ke aplikasi video pendek di sela-sela aktivitas membuat ritme kerja terganggu, fokus mudah pecah, dan waktu terbuang tanpa disadari. Ketika dilakukan berulang, hal ini memengaruhi produktivitas harian dan membuat kalian sulit masuk ke kondisi fokus mendalam (deep work) yang sebenarnya sangat penting untuk menyelesaikan pekerjaan secara efisien.
Itulah beberapa dampak yang perlu diwaspadai agar kalian dapat membatasi konsumsi video pendek dan tetap menjaga kesehatan otak.