MATA LELAKI - Salah satu cara untuk menghabiskan waktu saat libur kerja adalah ke karaoke. Biasanya kita ke karaoke bersama dengan teman atau keluarga. Namun ada kalanya kita ditemani oleh satu atau lebih wanita. Nah, wanita ini disebut dengan pemandu karaoke, atau istilahnya LC (Ladies Companion).
Profesi ini pada kenyataannya dipandang sebelah mata, karena banyaknya stigma negatif tentang LC, yang menganggap bahwa LC ini bisa di-booking. Anggapan ini lalu meluas, dan kemudian digeneralisir, bahwa semua LC bisa di-booking. Padahal, mereka yang berprofesi sebagai LC juga bekerja seperti pekerja lainnya.
Pekerjaan Wanita Pemandu Karaoke
Source: pinterest.com
Seorang pemandu karaoke memang saat bekerja mengenakan pakaian yang terbilang seksi dan sedikit terbuka. Mereka juga harus berparas cantik dan menarik, namun semua itu semata demi mendukung penampilan. Seorang pemandu karaoke bertugas untuk menemani, memandu, menghibur, bahkan menyediakan atau memilihkan lagu yang akan dinyanyikan oleh para customer. Pekerjaan mereka hanya sebatas itu. Jika ada yang melakukan "lebih", bisa dipastikan itu di luar pekerjaan resmi mereka.
Risiko yang Sering Dialami LC
Source: freepik
Meski termasuk pekerjaan yang minim risiko, bukan berarti para LC ini terbebas dari kendala atau masalah dalam pekerjaannya. Tak jarang LC oleh pelanggan dipaksa meminum alkohol secara berlebihan. Tentunya hal ini dapat memicu hilangnya kesadaran, sehingga berpotensi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Walaupun LC identik dengan minuman alkohol, bahkan obat-obatan terlarang atau seks bebas, namun tidak semua LC mau melakukan semua hal itu. Ada beberapa LC yang hanya melakukan pekerjaan resminya, dan tidak melakukan hal-hal yang lebih dari itu. Bahkan ada juga LC yang marah jika si lelaki bertindak kurang ajar padanya.
Source: idnjurnal
Risiko lain yang bisa dialami oleh LC adalah tindak kekerasan. Banyak kasus
seperti tamu yang kasar, hingga berperilaku seks menyimpang yang menghantui pekerjaan ini. Terlebih jika tamu dalam kondisi mabuk
saat menenggak minuman keras ketika berkaraoke. Hal itu masih ditambah lagi dengan ancaman
terkena penyakit kelamin.
Menjadi LC Karena Keadaan
Source: fimela.com
Sebagian dari LC terjatuh dalam bisnis dunia malam ini karena tak punya pilihan lain. Kebutuhan bertahan hidup lagi-lagi menjadi faktor utama, seperti terdesaknya ekonomi, jeratan kemiskinan, hingga kurangnya keterampilan dan kamampuan dalam bidang tertentu ikut mendorong bisnis semacam ini tumbuh subur.
Sebagian lagi hadir dari rumah tangga yang tidak harmonis, seperti ditinggal suami, atau memilih bercerai karena menghadapi perangai pasangan yang tak mau mengambil tanggung jawab sebagai pemberi nafkah.
Dari ini, kita bisa ambil kesimpulan, jika menjadi LC tak semudah kelihatannya, karena di balik pekerjaannya, terdapat banyak risiko yang bisa terjadi. Karena itulah, sebaiknya kita menghargai dan menghormati kaum wanita, terlepas dari profesinya.
