MATA LELAKI - Di tengah kemajuan teknologi dan kemudahan berkomunikasi saat ini, manusia seharusnya semakin terhubung. Namun pada kenyataannya, justru semakin banyak orang yang merasa kesepian. Ironisnya, kesepian itu muncul di era ketika dunia hanya sejauh genggaman tangan. Lantas, kenapa bisa begitu? Berikut beberapa kemungkinan penyebabnya.
1. Koneksi Digital Tidak Sama dengan Kedekatan Emosional
Source: sukabumiupdate.com
Kita bisa saja mengirim pesan kepada siapapun dan kapan saja, memberi “like” di foto teman, atau ikut berdiskusi di kolom komentar. Tapi semua itu hanyalah interaksi digital saja. Tidak ada tatapan mata, sentuhan, bahkan kehangatan nyata yang bisa menggantikan pertemuan langsung. Manusia pada dasarnya butuh hubungan yang bermakna, bukan hanya sekadar notifikasi di layar.
2. Media Sosial Ciptakan Ilusi Kehidupan Sempurna
Source: rmol.com
Di media sosial, semua orang terlihat bahagia, sukses, dan punya hidup yang sempurna. Tapi di balik itu semua banyak yang berjuang dengan masalahnya sendiri. Melihat kehidupan “sempurna” dari orang lain bisa membuat hidup kita merasa lebih buruk, padahal yang kita lihat hanyalah potongan terbaik dari hidup mereka. Perasaan tertinggal dan tidak cukup baik inilah yang perlahan menumbuhkan kesepian.
3. Terlalu Banyak Distraksi, Kurang Refleksi
Source: voi.id
Kebanyakan orang melakukan aktivitas hanya karena kewajiban tanpa menikmatinya. Perilaku seperti ini menunjukkan bahwa seseorang mulai kehilangan mindfulness atau kesadaran penuh terhadap momen yang sedang dijalani. Bahkan hal sederhana seperti makan pun sering dilakukan tanpa benar-benar dinikmati, karena justru sibuk memotret makanannya, bukan merasakan makanannya secara langsung.
4. Hubungan Serba Instan Bagi Gen Z
Source: kelascinta.com
Walaupun Gen Z dikenal vokal di dunia maya, banyak dari mereka yang justru kesulitan mengungkapkan perasaan aslinya secara langsung, karena takut dinilai lemah, terlalu sensitif, atau overthinking, sehingga mereka akhirnya memendam semuanya sendiri. Sementara aplikasi dating, chat, dan media sosial membuat hubungan terjalin cepat namun mudah berakhir, menjadikan kedekatan emosional terasa dangkal dan rasa kehilangan muncul lebih sering karena semuanya bisa di-skip begitu saja.
5. Kurangnya Makna dalam Intraksi
Source: travelagewest.com
Kebanyakan percakapan di dunia digital bersifat dangkal — basa-basi, candaan cepat, atau komentar singkat. Jarang ada ruang untuk berbagi perasaan, cerita, atau kedalaman. Akibatnya, kita “berisik secara sosial,” tapi sepi secara emosional.
Itulah beberapa alasan mengapa kesepian menjadi fenomena baru di era digital, karena pada akhirnya, manusia tetap butuh kedekatan yang sesungguhnya, bukan hanya sekadar koneksi digital di layar.