MATA LELAKI - Downhill adalah olahraga ekstrem dengan menggunakan sepeda gunung atau MTB. Sesuai dengan namanya, trek pada olahraga ini sudah pasti di pegunungan dengan medan yang curam menanjak dan menurun.
Pada era 70-an di Amerika, bisa dibilang downhill menjadi salah satu olahraga yang cukup populer. Sehingga pada tahun 1996, downhill diperlombakan dalam ajang bergengsi Olimpiade Atlanta. Sementara di Asia sendiri olahraga ini mulai populer pada tahun 2018 setelah masuknya olahraga downhill di Asian Games saat itu.
Source: pexels.com
Meski terbilang olahraga yang ekstrem karena medan yang dilewati, ternyata olahraga yang satu ini sangat diminati masyarakat indonesia. Karena besarnya resiko yang mungkin diakibatkan, para pesepeda olahraga ini harus memiliki lisensi dahulu untuk mengikuti lomba. Lisensi ini sendiri dikeluarkan secara resmi oleh PB ISSI (Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia).
Source: pexels.com
Dalam melakukan olahraga downhill, sepeda akan dibawa ke titik awal atau start dengan menggunakan mobil. Setelah itu ketika semuanya sudah bersiap, barulah peseda bisa memacu sepedanya dengan kecepatan tinggi dan trek yang ektrem. Rintangan dari trek tersebut juga bermacam-macam mulai dari jalanan berliku, sempit, bebatuan, hingga akar pohon dengan kecepatan 70-80 km/jam.
Source: pexels.com
Selain untuk memacu adrenalin, ternyata olahraga downhill memiliki manfaat lain seperti mengurangi tekanan pada sendi, membangun sel otak yang berfungsi untuk menjaga memori, dan meningkatkan kesehatan jantung. Dilansir dari British Medical Association dikatakan bahwa dengan bersepeda minimal 20 mil dalam 1 minggu akan mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner.
Olahraga ini masih populer dan banyak diminati hingga sekarang. Apakah kalian termasuk salah satu pecinta olahraga downhill?