Monday Oct 14, 2024 18:12
Featured

Doom Spending, Belanja untuk Pelarian, Mungkinkah?

Doom Spending, Belanja untuk Pelarian, Mungkinkah?

MATA LELAKI - Mungkin kalian pernah tiba-tiba merasa ingin belanja impulsif saat lagi stres atau banyak pikiran. Nah, perilaku seperti ini ada istilah kerennya, yaitu "doom spending". Bukan sekadar belanja biasa, tapi lebih ke belanja untuk mengatasi rasa cemas atau frustrasi.

Doom Spending, Belanja untuk Pelarian, Mungkinkah?Source: pexels.com

Apa Itu Doom Spending?

Doom spending adalah kebiasaan belanja secara berlebihan saat sedang merasa tertekan, cemas, atau bahkan pesimis tentang masa depan. Biasanya, kita merasa belanja bisa jadi "obat" sementara untuk mengalihkan perhatian dari masalah yang sedang dihadapi. Misalnya, setelah nonton berita buruk atau merasakan tekanan dari pekerjaan, tanpa sadar kita buka aplikasi belanja online dan mulai memasukkan barang-barang ke keranjang belanja.

Masalahnya, setelah euforia belanja itu selesai, kita sering kali malah merasa lebih buruk, dompet menipis, barang yang dibeli tidak terlalu dibutuhkan, dan perasaan cemas yang masih ada. Jadi, belanja memang menyenangkan, tapi kalau dilakukan secara impulsif tanpa rencana, hasilnya bisa berujung penyesalan.

Doom Spending, Belanja untuk Pelarian, Mungkinkah?Source: pexels.com

Kenapa Doom Spending Bisa Terjadi?

Ada beberapa alasan kenapa doom spending bisa muncul, terutama di masa-masa yang penuh ketidakpastian, antara lain sebagai berikut :

Mengalihkan Perasaan Negatif : Ketika kita merasa stres atau tertekan, belanja sering kali jadi pelarian cepat. Rasanya seperti "reward" yang kita berikan ke diri sendiri setelah melalui hari yang berat.

Pengaruh Media Sosial : Sering kali, kita tidak sadar kalau media sosial berperan besar dalam mendorong perilaku doom spending. Iklan barang-barang yang "trending" atau ulasan influencer tentang produk baru bisa bikin kita tergoda untuk ikut-ikutan beli.

FOMO (Fear of Missing Out) : Ketika ada promo besar-besaran atau tren terbaru, kita bisa merasa takut ketinggalan. Akibatnya, kita tergesa-gesa membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu penting.

Doom Spending, Belanja untuk Pelarian, Mungkinkah?Source: pexels.com

Bagaimana Cara Mengatasi Doom Spending?

Kalau kalian merasa sering terjebak dalam kebiasaan doom spending, jangan khawatir. Berikut beberapa tips yang bisa dicoba untuk mengatasinya :

Sadari Pemicu Emosional

Coba refleksi diri, kapan biasanya kalian merasa ingin belanja secara impulsif? Apakah setelah hari yang melelahkan? Setelah melihat sesuatu di media sosial? Dengan menyadari pemicu ini, kalian bisa lebih waspada saat dorongan belanja itu muncul.

Buat Jeda Sebelum Membeli

Daripada langsung checkout, coba tunggu 24 jam sebelum benar-benar membeli barang yang diinginkan. Dalam jeda waktu itu, kalian bisa berpikir ulang apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan atau hanya keinginan sesaat.

Alihkan ke Aktivitas Lain

Saat kalian merasa stres dan ingin belanja, coba alihkan perasaan itu dengan aktivitas lain yang lebih positif, seperti berjalan-jalan, mendengarkan musik, atau meditasi. Aktivitas-aktivitas ini bisa membantu menenangkan pikiran tanpa harus menguras isi dompet.

Buat Anggaran Belanja

Tetapkan anggaran bulanan untuk belanja kebutuhan pribadi dan hiburan. Dengan begitu, kalian jadi bisa lebih terkontrol dan tidak terjebak belanja berlebihan saat emosi sedang tidak stabil.

Kurangi Paparan Iklan dan Media Sosial

Kalau kalian sering tergoda oleh iklan atau ulasan influencer, coba kurangi waktu scrolling media sosial atau matikan notifikasi promo di aplikasi belanja. Ini bisa membantu mengurangi godaan belanja impulsif.

Doom spending memang bisa jadi respons alami ketika kita merasa tertekan, tapi penting untuk tetap mengontrol perilaku ini supaya tidak merugikan diri sendiri di kemudian hari. Dengan menyadari pemicu, membuat batasan, dan mengalihkan energi ke hal-hal yang lebih produktif, kita bisa mengurangi kecenderungan belanja berlebihan.

Ingat, belanja memang bisa jadi aktivitas yang menyenangkan, tapi jangan sampai jadi pelarian setiap kali kita merasa cemas atau stres. Yuk, lebih bijak dalam mengatur keuangan dan menghadapi tekanan sehari-hari.

You may also like

Leave a comment